
Kardinal Angelo Becciu, mantan pejabat senior Vatikan yang pernah digadang-gadang sebagai kandidat kuat Paus, secara resmi menyatakan mundur dari partisipasi dalam konklaf atau proses pemilihan Paus baru.
Keputusan ini diumumkan pada Selasa (29/4/2025), meskipun Becciu merasa berhak untuk ikut memilih karena usianya yang masih di bawah 80 tahun.
Langkah mundur Becciu terjadi setelah ia menerima dua surat dari mendiang Paus Fransiskus yang berisi larangan untuk ikut serta dalam konklaf.
Dalam pernyataan resmi melalui pengacaranya, Becciu menyatakan bahwa keputusannya diambil demi kebaikan Gereja Katolik.
“Demi kebaikan gereja yang saya cintai, saya memutuskan untuk mematuhi kehendak Paus Fransiskus, meskipun saya tetap yakin akan ketidakbersalahan saya,” tulisnya.
Siapa Angelo Becciu?
Bernama lengkap Giovanni Angelo Becciu, pria berusia 76 tahun ini adalah diplomat lama Vatikan yang pernah bertugas di Angola, Kuba, dan negara lain.
Ia menduduki posisi penting sebagai pejabat “substitusi” dalam Sekretariat Negara Vatikan.
Pada 2018, ia diangkat menjadi kardinal serta kepala kantor pengurusan kanonisasi santo.
Penduduk asli Sardinia ini menjadi terkenal di bawah Paus Benediktus XVI yang konservatif dan berafiliasi erat dengan kelompok konservatif lama Vatikan.
Namun, kariernya runtuh pada 2020 setelah Paus Fransiskus memintanya mengundurkan diri karena dugaan penyalahgunaan anggaran dana Vatikan, meski ia awalnya menjadi penasihat dekat Paus asal Argentina tersebut.
Pada 2023, Becciu divonis bersalah oleh pengadilan kriminal Vatikanatas atas sejumlah pelanggaran keuangan, termasuk penggelapan, pencucian uang, dan penyalahgunaan jabatan.
Kasus ini mencuat setelah investasi Vatikan sebesar 350 juta euro (Rp 6,6 triliun) dalam properti mewah di London terungkap.
Jaksa menyebut Vatikan ditipu oleh para makelar dan pejabat internal, termasuk Becciu, hingga mengalami kerugian puluhan juta euro.
Becciu juga dituduh menyalahgunakan dana Vatikan sebesar 125.000 euro (Rp 2,3 miliar) untuk mendanai sebuah lembaga amal di Sardinia yang dikelola oleh saudaranya.
Namun, ia membela diri dengan mengatakan bahwa dana itu diminta oleh uskup setempat untuk membantu program sosial berupa toko roti bagi kaum muda.