
Gereja Katolik pengganti Paus Fransiskus akan menghadapi berbagai tantangan besar setelah terpilih dalam konklaf, menurut laporan Reuters pada Senin (28/4/2025).
Tantangan-tantangan tersebut meliputi masalah keuangan, penurunan jumlah jemaat di negara-negara Barat, hingga perdebatan mengenai peran perempuan dalam gereja dan penerimaan komunitas LGBTQ.
Sebelum dirawat di rumah sakit pada Februari lalu, Paus Fransiskus sempat membentuk komisi untuk meningkatkan sumbangan kepada Vatikan, yang kini menghadapi defisit anggaran.
Laporan terakhir yang dirilis pada 2024 menunjukkan bahwa Vatikan kekurangan dana sekitar 83 juta euro (sekitar Rp 1,5 triliun).
Dana pensiun juga mengalami kekurangan hingga sekitar 631 juta euro (sekitar Rp 12 triliun), dan kemungkinan makin bertambah.
Pastor Jesuit sekaligus komentator Vatikan, Thomas Reese, mengatakan, masalah keuangan ini bisa sangat mempengaruhi pilihan para kardinal dalam konklaf mendatang.
“Mereka mungkin memilih seseorang yang lebih ahli menggalang dana daripada sekadar pemimpin rohani,” katanya.
Di antara sejumlah kandidat kuat, nama Kardinal Pietro Parolin mencuat. Sebagai orang nomor dua di Vatikan sepanjang masa kepausan Fransiskus, Parolin dianggap memahami seluk-beluk birokrasi Vatikan.
Penurunan Jemaat di Eropa
Secara global, jumlah umat Katolik sedikit meningkat, yakni mencapai 1,405 miliar orang di akhir 2023, naik 1,15 persen dari tahun sebelumnya.
Mayoritas umat Katolik berada di Amerika (64,2 persen), diikuti Eropa (39,6 persen), dan Oseania (25,9 persen).
Namun, beberapa negara di Eropa mengalami penurunan jumlah umat Katolik secara tajam.
Di Jerman, misalnya, hanya 29 imam baru ditahbiskan sepanjang 2024, yang menjadi jumlah terendah sepanjang sejarah.
Selain itu, lebih dari 321.000 umat Katolik meninggalkan gereja dalam tahun yang sama.
Kini, dari total populasi 83 juta jiwa di Jerman, umat Katolik hanya tersisa kurang dari 20 juta.
Perdebatan tentang Perempuan dan LGBTQ
Paus Fransiskus selama kepemimpinannya membuka ruang diskusi dalam gereja terkait isu-isu sensitif.