
Stasiun TV Pemerintah Iran melaporkan, ratusan korban sudah dilarikan ke pusat medis terdekat.
Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Reza Aref, langsung memerintahkan investigasi untuk mengungkap penyebab ledakan serta menilai sejauh mana kerusakan yang terjadi, menurut laporan kantor berita ISNA.
Kepala Otoritas Manajemen Krisis Provinsi Hormozgan, Mehrdad Hassanzadeh, mengungkapkan kepada televisi pemerintah bahwa insiden ini bermula dari ledakan beberapa kontainer yang disimpan di area dermaga Pelabuhan Shahid Rajaee.
“Kami saat ini tengah melakukan evakuasi dan membawa korban luka ke pusat-pusat medis terdekat,” ujarnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Dampak ledakan tersebut terasa hingga 50 kilometer dari lokasi. Warga melaporkan getaran hebat yang mengguncang tanah, bahkan di kawasan yang cukup jauh dari pelabuhan, sebagaimana dilaporkan kantor berita Fars.
Tasnim News Agency menambahkan, “Gelombang kejutnya begitu kuat sehingga sebagian besar bangunan di kawasan pelabuhan mengalami kerusakan parah.”
Sementara itu, Perusahaan Distribusi Produk Minyak Nasional Iran (National Iranian Oil Products Distribution Company) memastikan dalam pernyataan resminya, “Ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee tidak berhubungan dengan kilang minyak, tangki bahan bakar, kompleks distribusi, ataupun pipa minyak.”
Perusahaan tersebut juga menegaskan bahwa fasilitas minyak di Bandar Abbas tetap beroperasi tanpa gangguan.
Ledakan di pelabuhan Iran terjadi hanya beberapa bulan setelah kecelakaan kerja mematikan di Iran.
Pada September 2024, ledakan tambang batu bara akibat kebocoran gas di Tabas, Iran bagian timur, menewaskan lebih dari 50 orang dan mendorong pemerintah menetapkan hari berkabung nasional.