
rudal balistik menghantam kawasan Bandara Internasional Ben Gurion, Israel, pada Minggu (4/5/2025), dalam serangan yang diklaim oleh kelompok Houthi di Yaman.
Insiden ini menyebabkan enam orang terluka dan sempat menghentikan sejumlah penerbangan.
Militer Israel menyebutkan, beberapa upaya dilakukan untuk mencegat rudal yang diluncurkan dari wilayah Yaman. Serangan ini tergolong langka karena berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel.
Sebuah video yang dirilis oleh Kepolisian Israel memperlihatkan petugas berdiri di sekitar kawah besar yang terbentuk akibat ledakan, dengan latar belakang menara kontrol bandara. Meski begitu, tidak ada kerusakan dilaporkan pada bangunan atau landasan pacu bandara.
Polisi mengonfirmasi adanya “dampak rudal” di dalam kompleks Bandara Ben Gurion, yang menjadi gerbang utama penerbangan internasional Israel.
Seorang fotografer AFP melaporkan, titik jatuh rudal berada dekat area parkir Terminal 3, terminal terbesar di bandara tersebut. Kawah tercipta kurang dari satu kilometer dari landasan pacu.
“Anda dapat melihat daerah tepat di belakang kami, sebuah kawah terbentuk di sini, selebar beberapa puluh meter dan sedalam beberapa puluh meter,” ujar Kepala Kepolisian Wilayah Tengah Israel, Yair Hezroni, dalam video yang dibagikan ke publik.
Hingga kini belum dapat dipastikan apakah kerusakan itu diakibatkan langsung oleh rudal Yaman atau justru oleh sistem pencegat milik Israel.
Houthi klaim serangan, sebut gunakan rudal balistik
Kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Dalam pernyataan resminya, mereka menyebut bahwa aksi itu merupakan bentuk dukungan terhadap warga Palestina di Gaza.
“Pasukan rudal angkatan bersenjata Yaman melakukan operasi militer yang menargetkan bandara Ben Gurion dengan rudal balistik hipersonik,” tulis pernyataan Houthi.
Layanan darurat Magen David Adom melaporkan telah memberikan perawatan kepada sedikitnya enam korban luka ringan hingga sedang.
Seorang jurnalis AFP yang berada di dalam bandara saat kejadian mengatakan mendengar ledakan keras sekitar pukul 09.35 waktu setempat. “Gema ledakannya sangat kuat,” ujarnya.
Petugas keamanan segera meminta ratusan penumpang berlindung, sebagian diarahkan ke dalam bunker. “Banyak penumpang kini menunggu penerbangan mereka lepas landas, sementara lainnya mencari penerbangan alternatif,” lanjut jurnalis tersebut.
Pihak bandara juga mengonfirmasi, satu penerbangan milik Air India yang baru tiba sempat dialihkan ke Abu Dhabi.
Seorang penumpang yang enggan disebut namanya menggambarkan situasi saat bandara Israel diserang dan saat ledakan terjadi.