
Kebakaran yang terjadi di Pelabuhan Shahid Rajaee, Iran telah berhasil dikendalikan, menyusul ledakan besar yang menewaskan sedikitnya 70 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang lainnya pada Sabtu (26/4/2025).
Diketahui, ledakan tersebut terjadi di sebuah dermaga di pelabuhan utama Iran yang terletak di dekat Kota Bandar Abbas, Selat Hormuz.
Ledakan dahsyat ini bahkan terdengar hingga puluhan kilometer dari lokasi kejadian dan memicu kebakaran besar yang melalap kontainer dan fasilitas pelabuhan.
Tayangan televisi pemerintah pada Selasa menunjukkan asap hitam tebal masih mengepul dari tumpukan kontainer.
Petugas Palang Merah Iran, Mokhtar Salahshour, mengatakan pada Senin malam bahwa api telah berhasil dikendalikan dan proses pembersihan sedang dilakukan.
Namun, menurut juru bicara Organisasi Manajemen Krisis Iran, Hossein Zafari, proses pemadaman secara menyeluruh diperkirakan masih akan memakan waktu hingga 15–20 hari.
Meskipun demikian, otoritas bea cukai Iran menyatakan bahwa aktivitas operasional di pelabuhan telah kembali normal.
Menurut pihak pelabuhan, ledakan kemungkinan besar berasal dari gudang yang menyimpan bahan kimia dan barang berbahaya.
Menteri Dalam Negeri Iran, Eskandar Momeni, menyebut penyebab utama kejadian ini adalah kelalaian dan pelanggaran terhadap prosedur keselamatan.
Sebuah komite penyelidikan yang dibentuk pemerintah juga mengonfirmasi bahwa kurangnya kepatuhan terhadap standar keselamatan menjadi faktor utama dalam tragedi ini.
Sebagai informasi, Pelabuhan Shahid Rajaee adalah pelabuhan utama di Iran yang berperan penting dalam ekspor-impor dan terletak di kawasan strategis Selat Hormuz, jalur laut vital yang dilalui sekitar 20 persen pasokan minyak dunia.