Uncategorized

MASTERKOIN99 – Pakistan Belajar dari Indonesia untuk Sukseskan Program KB

Ilustrasi KB IUD.

Lihat Foto

Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang NKKBS Gedung Kemendukbangga/BKKBN pada Jumat (25/4/2025).

Delegasi Pakistan disebut belajar dari keberhasilan Indonesia menekan pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana. Kunjungan ini dilaksanakan selama lima hari dari Senin-Jumat (21-25/4/2025) di Jakarta dan Bandung.

“Keberhasilan pengendalian penduduk itu bukan sesuatu yang dilakukan dengan instan. Pasalnya, program KB telah dicanangkan Indonesia sejak 1970-an, ketika itu TFR di Indonesia berada di angka 5,6,” jelas Wamen Isyana, dikutip dari siaran pers BKKBN.

Ia juga menyebutkan untuk tetap mempertahankan Total Fertility Rate (TFR) atau rata-rata perempuan di Indonesia memiliki anak di angka 2,1. 

“Melalui kemitraan SSTC, kami tidak hanya kolaborasi berbagi pengetahuan dan praktik baik tetapi juga memperkuat solidaritas di antara negara-negara berkembang demi kepentingan masyarakat dan generasi mendatang,” tambahnya.

Dr Soofia Yunus, Director General (Population), Ministry of National Health Services, Regulations and Coordination (NHSR&C), terkesan dengan cara Pemerintah Indonesia melibatkan para pemuka agama untuk ikut menyukseskan program KB, karena Indonesia dan Pakistan sama-sama negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam. 

“Jadi, kami merasa lebih puas dan merasa seperti pemimpin agama memiliki kepentingan di negara kami juga dan kami menemukan bahwa masyarakat di sini juga bergantung pada keputusan pemimpin agama,” terangnya.

Ia berharap hal ini bisa diadopsi di Pakistan. 

“Saya pikir, itu adalah area kolaborasi ke depan, yang Anda tahu, fatwa-fatwa dari pemimpin agama Indonesia dapat diadopsi oleh pemimpin Pakistan dalam meyakinkan masyarakat dalam pembangunan keluarga,” kata Soofia.

Setelah mengunjungi lapangan, ia juga menemukan banyak perspektif baru, salah satunya bahwa Puskesmas dan Posyandu bisa menjadi tempat kebijakan pengendalian penduduk bisa benar-benar diterapkan di masyarakat secara langsung.

Sementara itu, Assistant Representative UNFPA Indonesia Verania Andria mengapresiasi kegiatan ini.

“Saya sangat merasa terhormat ikut terlibat dan kami UNFPA mengapresiasi kegiatan ini. Ini kolaborasi apik dan tentunya harus ada tindak lanjut dalam implementasinya terutama untuk Sustainable Development Goals (SDGs) dalam bidang kesehatan, edukasi dan persamaan gender,” katanya.







Selama lima hari, para delegasi dari Pakistan mengeksplorasi bagaimana Indonesia mengintegrasikan layanan Keluarga Berencana ke dalam sistem kesehatan nasional dan skema jaminan kesehatan masyarakat.

Para delegasi juga berkesempatan mengunjungi gudang KB di Bandung, mengamati proses kuantifikasi, jaminan kualitas dan penggunaan sistem digital seperti SIRIKA dan SIGA yang meningkatkan efisiensi rantai pasok, meningkatkan akurasi data dan mengurangi beban operasional staf gudang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *